Kulit kering, pecah-pecah, dan keriput menjadi persoalan utama kesehatan kulit di usia lanjut. Kombinasi perawatan luar dan dalam akan membantu menekan risiko. Caranya, cukup jaga asupan makanan, minum vitamin, dan olahraga.
Mudah dan murah jika memang ada kesadaran serta kemauan.
Selain itu, kulit melindungi tubuh dari pengaruh buruk seperti sinar ultraviolet dan polusi. Karena itu, tak ada alasan bagi siapa pun, baik pria maupun wanita dari usia remaja hingga lanjut, untuk tidak memberikan perhatian khusus terhadap kesehatan kulitnya.
Memang, seiring dengan berjalannya waktu, semakin meningkat usia seseorang, akan turun kemampuan alamiah kulitnya. Proses penuaan ini umumnya terjadi di awal usia 30-an, dengan munculnya kerut-merut halus di sudut mata dan bibir.
Genetik, ras, hormon, dan lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi penuaan kulit. Secara genetik orang berkulit kering cenderung lebih cepat keriput ketimbang yang berminyak atau normal.
Demikian pula orang berkulit hitam cenderung lebih terlindung dari gangguan terbakar sinar matahari atau ultraviolet yang bisa mempercepat penuaan kulit ketimbang orang berkulit putih.
Faktor lain yang ikut mempercepat rusaknya kulit adalah rendahnya kelembaban udara, ruang ber-AC, paparan angin, polusi udara, air, serta limbah beracun. Tak terkecuali adalah hal-hal yang berkaitan dengan pembentukan radikal bebas atau elektron sisa pembakaran yang tidak berpasangan. Karena tidak berpasangan, radikal bebas akan menjadi reaktif lalu menarik molekul lain sehingga cenderung merusak.
Tetap Perlu Dirawat
Faktor-faktor itulah yang sering menjadi pemicu penuaan dini bagi mereka yang masih berusia produktif. Sebaliknya, mereka yang sudah berusia lanjut cenderung tidak menganggap faktor-faktor tersebut sebagai persoalan. Padahal, menurut Dr. Tina Wardhani Wisesa, Sp.KK, meski proses penuaan alami tak dapat dicegah, tetap harus menjadi perhatian termasuk mereka yang berusia lanjut.
"Mereka biasanya akan menyampaikan berbagai alasan seperti malas atau merasa sudah tua sehingga tak perlu lagi merawat kesehatan kulitnya seperti saat masih muda," kata spesialis kulit dari Fakultas Kedokteran UI ini.
Dari berbagai konsultasi dengan pasien usia lanjut Dr. Tina mendapati bahwa masalah yang sering muncul pada pasien usia lanjut selain kulit kering, terasa lebih tebal atau kurang elastis, juga pecah-pecah di bagian kaki dan munculnya kutil kecil-kecil di bagian wajah.
Kondisi ini, lanjut Dr. Tina, sebenarnya dapat diatasi jika lebih dulu muncul kesadaran akan pentingnya merawat kulit bagi mereka yang sudah berusia lanjut. Kulit sehat sebenarnya tidak ditentukan dari ada atau tidak adanya keriput serta putih tidaknya kulit.
Yang lebih penting adalah bagaimana kulit tetap berfungsi normal, bersih, dan meski proses penuaan itu terjadi, sesuai dengan tingkatan usianya. Meski kulit tidak sekenyal dan seelastis saat masih muda misalnya, yang penting adalah terjaga kebersihannya sehingga akan membantu fungsi kulit tetap sehat.
"Salah jika kulit di usia lanjut tak membutuhkan perawatan seperti halnya orang muda. Sebab, bagian dari usaha menjaga fungsinya adalah dengan tetap merawatnya. Juga tidak benar kulit sehat ini selalu terlihat putih dan kenyal. Meski timbul keriput sekalipun, yang penting kulit tetap sehat dan bersih serta tidak terjadi kelainan yang mencolok seperti peradangan atau warna esktrem seperi flek hitam," tambah Dr. Tina.
Sandal Lembut
Selanjutnya, setelah menyadari pentingnya melakukan perawatan kulit, tentu saja harus diikuti bagaimana memperlakukan kulit usia lanjut dengan benar dan sewajarnya. Kontur kulit pada mereka yang sudah berusia lanjut biasanya cenderung kering dan berkurang elatisitasnya sehingga menuntut perlakuan yang lebih intensif.
Dr. Tina mencontohkan jika semasa muda orang lebih cenderung menghindari pelembab yang bebas minyak, sebaliknya di usia lanjut justru baik memilih produk pelembab yang mengandung minyak. Demikian juga kebiasaan memberikan sun block untuk melindungi kulit wajah dari pengaruh buruk sinar ultraviolet, membersihkan, dan memberi pelembab sebelum tidur, tetap perlu dilakukan.
"Nutrisi yang diberikan pada wajah melalui pelembab akan bekerja maksimal setidaknya jika didiamkan selama 2 jam. Jadi waktu yang tepat untuk memberi adalah saat istirahat. Jika cara ini dilakukan dengan rajin tentulah kulit menjadi bersih, berseri, dan lebih sehat dibanding mereka yang sama sekali tidak melakukan perawatan dengan rutin," kata Dr. Tina.
Untuk gangguan kulit lain, seperti munculnya kutil kecil-kecil di wajah, perawatan dari dokter ahli akan sangat membantu. Sementara itu, untuk masalah kulit pecah-pecah, terapi yang rutin dan berkelanjutan bisa dilakukan. Misalnya dengan membersihkan kulit menggunakan scrub, yaitu butiran khusus untuk kulit, sambil mengenakan sandal lembut saat di rumah agar pecah-pecah di kaki tak menjadi parah.
Perlu Kesabaran
Perawatan semacam itu juga berlaku bagi kaum pria. Dijelaskan Dr. Tina, perawatan kulit pada pria prinsipnya sama dengan wanita, yakni rutin dan berkelanjutan. Bedanya hanya perlakuan tertentu seperti kebiasaan bercukur yang ternyata tak hanya bermanfaat untuk menghilangkan bulu-bulu, namun juga efektif untuk mengangkat sel kulit mati sehingga wajah tampak lebih bersih dan segar.
Langkah selanjutnya adalah menjaga asupan makanan sehat seimbang berupa sayuran hijau, buah-buahan, vitamin, mineral, serta konsumsi antioksidan yang memberikan perawatan dari dalam. Konsumsi multivitamin maupun antioksidan tentunya harus disesuaikan kebutuhan dan sebaiknya menjadi pendamping pola makan sehat seimbang.
Menjaga keseimbangan emosi dengan terus berkarya atau melakukan hobi tertentu juga akan membantu menjaga kesehatan kulit. Apalagi jika ditambah dengan olahraga sesuai takaran, tentulah tidak sulit menghindari beragam masalah kulit di usia senja.
Namun, menjaga kulit agar tetap bersih, segar, dan sehat menuntut kesabaran dan kesadaran yang tinggi. Sudahkah Anda peduli? @ Lalang Ken Handita
Jangan Lupa Bersihkan dan Lembabkan
Secara kodrati, kulit manusia terus-menerus mengalami proses pengisian atau penambahan.
Di saat remaja, tahap pergantian itu berlangsung tiap 15 hingga 18 hari. Namun, ketika Anda mendekati usia 30 tahun, proses tersebut bisa menurun kecepatannya sampai sekitar 28 hari.
Pada mereka yang berusia mapan, proses terbentuknya sel-sel kulit baru dan pengelupasan kulit mati akan melamban, menyebabkan sel-sel kulit mati yang berupa sisik dan terasa kering pada wajah dan tubuh terlalu lama melekat. Dengan begitu, semakin banyak usia seseorang, kulitnya cenderung akan semakin kering.
Namun, rajin membersihkan wajah berarti membuang sel-sel kulit, sehingga merangsang pembentukan sel-sel kulit baru dan lebih cepat mencapai permukaan kulit. Langkah ini juga bermanfaat untuk memasukkan nutrisi yang dibutuhkan oleh kulit melalui pelembab. Karena itu, selain membersihkan, jangan lupa untuk juga memberikan pelembab.
"Kulit wajah harus rajin dibersihkan dan diberi pelembab agar kandungan air yang terdapat dalam kulit tidak cepat menguap," kata Dr Tini Wardhani Wisesa, Sp.KK, spesialis kulit dari klinik Sakti Medika di Tebet, Jakarta.
Empat langkah
Ada empat langkah pokok yang bisa dijadikan pegangan agar perawatan kulit
efektif.
Pembersihan: bertujuan mengangkat kotoran, minyak, dan sisa make-up pada
kulit.
* Sabun wajah nonalkalis, pH-balanced: pagi dan sore saat mandi atau mencuci muka.
* Cleansing milk/krim, pH-balanced: menghapus make-up sepulang bepergian dan saat akan istirahat malam.
Penyegar: menyempurnakan kebersihan kulit.
Pelembaban: bertujuan mencegah kekeringan kulit.
* Terutama untuk kulit kering, tanda-tanda penuaan, kulit normal pada lingkungan berudara kering.
* Mengandung liposome, antioksidan, AHA, jojoba oil, sesuai dengan kebutuhan. Dapat dalam bentuk moisturizer (day cream), night cream, body lotion, krim untuk mata.
Saat melakukan pembersihan maupun melembabkan, jangan gunakan kapas, apalagi tisu, untuk mengelapnya. Pakailah handuk kecil berbahan lembut agar tidak membuat iritasi pada kulit.
Perlindungan: melindungi kulit dari pengaruh yang merugikan seperti sinar UV, hawa panas, angin, kotoran, dan polusi udara.
* Tabir surya non-PABA dioleskan sebelum melakukan kegiatan di luar rumah. Pada kulit kering digunakan setelah pelembab, sedangkan pada kulit berminyak umumnya dapat merangkap sebagai pelembab. Tabir surya fisik seperti topi bertepi lebar, payung, baju berlengan panjang.
Untuk menghindari risiko tumit kaki pecah-pecah gunakan selalu sandal lembut saat berada di dalam rumah. Jika perlu, lakukan perwatan khusus dengan memberikan scrub setelah mandi. Terlebih dulu keringkan kaki dengan handuk lembut agar tidak terlalu kering
Peremajaan: mengangkat sel-sel kulit mati dan kotoran di permukaan kulit yang tidak terangkat oleh sabun atau pembersih yang dapat menyebabkan kulit menebal dan tampak kusam, memudahkan timbulnya jerawat, dan menghambat regenerasi sel kulit.
* Dilakukan 1-2 kali seminggu dengan menggunakan scrub cream. Bisa juga dengan masker wajah (face mask) sekali seminggu.
Selain langkah-langkah tersebut akan lebih baik pula bila dilakukan tambahan perawatan dari dalam menggunakan beberapa jenis vitamin atau food supplement dan antioksidan yang dikenal sebagai pelengkap nutrisi untuk kulit.
Beberapa vitamin atau food supplement yang bermanfaat untuk kesehatan kulit antara lain vitamin A, C, E, sedangkan bahan antioksidan selain dari multivitamin juga dapat didapat dari produk olahan seperti susu.
Mandilah Air Dingin
Mandi juga memegang peran penting dalam perawatan kulit. Beberapa pakar perawatan kulit mengatakan bahwa mandi dengan air hangat atau dingin akan memberikan akibat berbeda, kadang-kadang malah bertentangan.
Bila air hangat akan membuat rileks, air dingin justru membangkitkan semangat. Artinya, di pagi hari, sebelum memulai kegiatan sepanjang hari, dianjurkan untuk mandi dengan air dingin. Mandi air hangat lebih tepat dilakukan pada sore atau malam hari menjelang istirahat.
Menurut Dr. Tina, untuk mereka yang sudah berumur sebaiknya mandi menggunakan air dingin. Karena penggunaan air hangat untuk mandi, justru akan merangsang kulit semakin kering. Selama ini berkembang mitos mandi air hangat baik bagi orang tua untuk menghindari atau mengurangi derita penyakit rematik. Padahal, untuk perawatan kulit, penggunaan air dingin justru lebih bermanfaat karena membantu menjaga kelembaban kulit.
Selain air dingin, pilihlah sabun yang tepat. Saat menyabun juga jangan cuma asal gosok. Berikan sedikit pijatan di tubuh. Sesekali perlu dilakukan pengelupasan untuk membuang kulit tua dan mati. Proses pembaruan kulit yang biasanya berlangsung setiap 28 hari dapat terhambat karena stres, perubahan hormon, perubahan suhu, pergantian musim, dan penuaan.
Jika regenerasi berjalan lambat, kekeringan pada kulit akan meningkat. Kulit pun jadi kusam, terutama di bagian siku, lutut, dan tumit.
Suplemen Antioksidan Jika Perlu
Berikut saran ahli gizi dari Rumah Sakit Pusat Pertamina, Dr. Titi Sekarindah, MS, memilih porsi makanan untuk menjaga kesehatan kulit di usia lanjut.
Jumlah Kalori
Jumlah kalori yang dikonsumsi hendaknya disesuaikan dengan aktivitas sehari-hari. Penurunan kebutuhan kalori terjadi karena semakin tua seseorang, akan terjadi penurunan masa otot. Keadaan ini menyebabkan metabolisme tubuh menurun sampai 30 persen.
Supaya tetap awet muda, jangan makan terlalu banyak. Makanlah secukupnya saja. Sering terjadi, tidak makan terlalu banyak pun berat badan tetap naik. Perbanyak makanan rendah kalori, namun nilai gizinya tinggi, seperti buah dan sayur-sayuran. Laki-laki membutuhkan sekitar 2.100 kalori per hari, sedangkan wanita 1.700 kalori.
Diet Kalori Seimbang
Disebut diet kalori seimbang apabila jumlah karbohidrat sekitar 50-60 persen, protein 10-20 persen, dan lemak 20-30 persen dari total kalori.
Pilihan Karbohidrat: harus berupa karbohidrat kompleks, seperti nasi, sereal, roti, jagung, kentang, havermouth, dan sebagainya. Karbohidrat murni (simpel) yang berupa gula, sirup, gula merah, permen, dodol, es krim, dan madu harus dibatasi.
Pilihan Protein: protein nabati dalam bentuk tempe sangat dianjurkan karena mengandung serat dan antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Jangan terlalu banyak mengonsumsi protein. Sebab, diet protein tinggi akan memberatkan kerja ginjal.
Kebutuhan Lemak: Kebutuhan lemak sebaiknya kurang 30 persen dari total kalori. Utamakan konsumsi lemak tidak jenuh tunggal, seperti minyak zaitun dan canola. Lemak jenuh seperti minyak kelapa dan margarin, penggunaannya perlu dibatasi. Lemak tidak jenuh ganda, seperti minyak jagung, hedaknya juga dibatasi, sebab mudah teroksidasi. Usahakan asup makanan yang tidak digoreng, dimasak dengan santan, dan yang mengandung lemak tinggi. Sebaiknya makanan dipanggang, dikukus, dipepes, atau ditim.
Makanlah Sayur dan Buah: Sayur dan buah merupakan makanan yang mempunyai nilai gizi tinggi karena kaya vitamin dan mineral. Sayuran berwarna hijau tua mengandung mineral kalsium, kalium, magnesium, dan zat besi. Sayur dan buah juga kaya serat, yang akan memperlancar buang air besar.
Agar kandungan manfaat sayur tidak berkurang atau hilang, masaklah sayur sebentar saja, sampai berwarna hijau cerah. Sayur bisa juga dimakan mentah untuk lalapan. Dapat pula menjadi makanan ringan seperti timun, wortel, tomat, paprika, dan sebagainya.
Buah-buahan umumnya berkalori rendah. Makan buah sebagai makanan ringan, jangan berlebihan. Buah yang berwarna kuning sampai kemerah-merahan mengandung vitamin C dan betakaroten tinggi dan mempunyai zat antioksidan untuk menjaga sel-sel tubuh agar tidak lekas tua.
Jangan Lupa Makan Ikan
Ikan laut kaya lemak omega-3 yang bisa menurunkan kadar trigliserida. Cobalah makan ikan secara teratur, paling tidak 2 kali seminggu, setiap kali makan seberat 100 gram. Bila cara ini dapat dilakukan, berarti kita telah mengurangi risiko terkena serangan jantung.
Makanlah Secara Teratur
Banyak orang menjadi gemuk karena pola makan yang salah. Misalnya, tidak sarapan pagi dan makan siang, dan langsung makan malam. Makan malam menjadi banyak, dan sering langsung tidur. Pola makan seperti itu membuat tubuh bertambah gemuk.
Cukup Minum Air
Komposisi tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air (sekitar 80 persen), sehingga perlu minum air yang banyak. Paling sedikit 8 gelas sehari. Terutama saat berolahraga atau saat udara panas, kita harus banyak minum. Banyak minum air membantu menjaga kelembaban kulit usia lanjut yang cenderung kering.
Batasi Garam dan Kolesterol
Asupan garam sebaiknya tidak berlebihan. Paling banyak 1 hari 1 sendok teh. Makanan tinggi kadar garam, seperti ikan dan telur asin, perlu dibatasi.
Suplemen Vitamin dan Antioksidan
Untuk hal ini diupayakan untuk mengkonsumsi Vitamin C dan banyak menggunakan minyak zaitun untuk mengolah makanan.
Di kutip dari www.lnicommunity.net
Mudah dan murah jika memang ada kesadaran serta kemauan.
Meski tipis, kulit melindungi tubuh dari kepala sampai kaki. Kulit membantu mengatur suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat serta membantu proses distribusi gizi, oksigen ke saraf, kelenjar, rambut, dan kuku.
Selain itu, kulit melindungi tubuh dari pengaruh buruk seperti sinar ultraviolet dan polusi. Karena itu, tak ada alasan bagi siapa pun, baik pria maupun wanita dari usia remaja hingga lanjut, untuk tidak memberikan perhatian khusus terhadap kesehatan kulitnya.
Memang, seiring dengan berjalannya waktu, semakin meningkat usia seseorang, akan turun kemampuan alamiah kulitnya. Proses penuaan ini umumnya terjadi di awal usia 30-an, dengan munculnya kerut-merut halus di sudut mata dan bibir.
Genetik, ras, hormon, dan lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi penuaan kulit. Secara genetik orang berkulit kering cenderung lebih cepat keriput ketimbang yang berminyak atau normal.
Demikian pula orang berkulit hitam cenderung lebih terlindung dari gangguan terbakar sinar matahari atau ultraviolet yang bisa mempercepat penuaan kulit ketimbang orang berkulit putih.
Faktor lain yang ikut mempercepat rusaknya kulit adalah rendahnya kelembaban udara, ruang ber-AC, paparan angin, polusi udara, air, serta limbah beracun. Tak terkecuali adalah hal-hal yang berkaitan dengan pembentukan radikal bebas atau elektron sisa pembakaran yang tidak berpasangan. Karena tidak berpasangan, radikal bebas akan menjadi reaktif lalu menarik molekul lain sehingga cenderung merusak.
Tetap Perlu Dirawat
Faktor-faktor itulah yang sering menjadi pemicu penuaan dini bagi mereka yang masih berusia produktif. Sebaliknya, mereka yang sudah berusia lanjut cenderung tidak menganggap faktor-faktor tersebut sebagai persoalan. Padahal, menurut Dr. Tina Wardhani Wisesa, Sp.KK, meski proses penuaan alami tak dapat dicegah, tetap harus menjadi perhatian termasuk mereka yang berusia lanjut.
"Mereka biasanya akan menyampaikan berbagai alasan seperti malas atau merasa sudah tua sehingga tak perlu lagi merawat kesehatan kulitnya seperti saat masih muda," kata spesialis kulit dari Fakultas Kedokteran UI ini.
Dari berbagai konsultasi dengan pasien usia lanjut Dr. Tina mendapati bahwa masalah yang sering muncul pada pasien usia lanjut selain kulit kering, terasa lebih tebal atau kurang elastis, juga pecah-pecah di bagian kaki dan munculnya kutil kecil-kecil di bagian wajah.
Kondisi ini, lanjut Dr. Tina, sebenarnya dapat diatasi jika lebih dulu muncul kesadaran akan pentingnya merawat kulit bagi mereka yang sudah berusia lanjut. Kulit sehat sebenarnya tidak ditentukan dari ada atau tidak adanya keriput serta putih tidaknya kulit.
Yang lebih penting adalah bagaimana kulit tetap berfungsi normal, bersih, dan meski proses penuaan itu terjadi, sesuai dengan tingkatan usianya. Meski kulit tidak sekenyal dan seelastis saat masih muda misalnya, yang penting adalah terjaga kebersihannya sehingga akan membantu fungsi kulit tetap sehat.
"Salah jika kulit di usia lanjut tak membutuhkan perawatan seperti halnya orang muda. Sebab, bagian dari usaha menjaga fungsinya adalah dengan tetap merawatnya. Juga tidak benar kulit sehat ini selalu terlihat putih dan kenyal. Meski timbul keriput sekalipun, yang penting kulit tetap sehat dan bersih serta tidak terjadi kelainan yang mencolok seperti peradangan atau warna esktrem seperi flek hitam," tambah Dr. Tina.
Sandal Lembut
Selanjutnya, setelah menyadari pentingnya melakukan perawatan kulit, tentu saja harus diikuti bagaimana memperlakukan kulit usia lanjut dengan benar dan sewajarnya. Kontur kulit pada mereka yang sudah berusia lanjut biasanya cenderung kering dan berkurang elatisitasnya sehingga menuntut perlakuan yang lebih intensif.
Dr. Tina mencontohkan jika semasa muda orang lebih cenderung menghindari pelembab yang bebas minyak, sebaliknya di usia lanjut justru baik memilih produk pelembab yang mengandung minyak. Demikian juga kebiasaan memberikan sun block untuk melindungi kulit wajah dari pengaruh buruk sinar ultraviolet, membersihkan, dan memberi pelembab sebelum tidur, tetap perlu dilakukan.
"Nutrisi yang diberikan pada wajah melalui pelembab akan bekerja maksimal setidaknya jika didiamkan selama 2 jam. Jadi waktu yang tepat untuk memberi adalah saat istirahat. Jika cara ini dilakukan dengan rajin tentulah kulit menjadi bersih, berseri, dan lebih sehat dibanding mereka yang sama sekali tidak melakukan perawatan dengan rutin," kata Dr. Tina.
Untuk gangguan kulit lain, seperti munculnya kutil kecil-kecil di wajah, perawatan dari dokter ahli akan sangat membantu. Sementara itu, untuk masalah kulit pecah-pecah, terapi yang rutin dan berkelanjutan bisa dilakukan. Misalnya dengan membersihkan kulit menggunakan scrub, yaitu butiran khusus untuk kulit, sambil mengenakan sandal lembut saat di rumah agar pecah-pecah di kaki tak menjadi parah.
Perlu Kesabaran
Perawatan semacam itu juga berlaku bagi kaum pria. Dijelaskan Dr. Tina, perawatan kulit pada pria prinsipnya sama dengan wanita, yakni rutin dan berkelanjutan. Bedanya hanya perlakuan tertentu seperti kebiasaan bercukur yang ternyata tak hanya bermanfaat untuk menghilangkan bulu-bulu, namun juga efektif untuk mengangkat sel kulit mati sehingga wajah tampak lebih bersih dan segar.
Langkah selanjutnya adalah menjaga asupan makanan sehat seimbang berupa sayuran hijau, buah-buahan, vitamin, mineral, serta konsumsi antioksidan yang memberikan perawatan dari dalam. Konsumsi multivitamin maupun antioksidan tentunya harus disesuaikan kebutuhan dan sebaiknya menjadi pendamping pola makan sehat seimbang.
Menjaga keseimbangan emosi dengan terus berkarya atau melakukan hobi tertentu juga akan membantu menjaga kesehatan kulit. Apalagi jika ditambah dengan olahraga sesuai takaran, tentulah tidak sulit menghindari beragam masalah kulit di usia senja.
Namun, menjaga kulit agar tetap bersih, segar, dan sehat menuntut kesabaran dan kesadaran yang tinggi. Sudahkah Anda peduli? @ Lalang Ken Handita
Jangan Lupa Bersihkan dan Lembabkan
Secara kodrati, kulit manusia terus-menerus mengalami proses pengisian atau penambahan.
Di saat remaja, tahap pergantian itu berlangsung tiap 15 hingga 18 hari. Namun, ketika Anda mendekati usia 30 tahun, proses tersebut bisa menurun kecepatannya sampai sekitar 28 hari.
Pada mereka yang berusia mapan, proses terbentuknya sel-sel kulit baru dan pengelupasan kulit mati akan melamban, menyebabkan sel-sel kulit mati yang berupa sisik dan terasa kering pada wajah dan tubuh terlalu lama melekat. Dengan begitu, semakin banyak usia seseorang, kulitnya cenderung akan semakin kering.
Namun, rajin membersihkan wajah berarti membuang sel-sel kulit, sehingga merangsang pembentukan sel-sel kulit baru dan lebih cepat mencapai permukaan kulit. Langkah ini juga bermanfaat untuk memasukkan nutrisi yang dibutuhkan oleh kulit melalui pelembab. Karena itu, selain membersihkan, jangan lupa untuk juga memberikan pelembab.
"Kulit wajah harus rajin dibersihkan dan diberi pelembab agar kandungan air yang terdapat dalam kulit tidak cepat menguap," kata Dr Tini Wardhani Wisesa, Sp.KK, spesialis kulit dari klinik Sakti Medika di Tebet, Jakarta.
Empat langkah
Ada empat langkah pokok yang bisa dijadikan pegangan agar perawatan kulit
efektif.
Pembersihan: bertujuan mengangkat kotoran, minyak, dan sisa make-up pada
kulit.
* Sabun wajah nonalkalis, pH-balanced: pagi dan sore saat mandi atau mencuci muka.
* Cleansing milk/krim, pH-balanced: menghapus make-up sepulang bepergian dan saat akan istirahat malam.
Penyegar: menyempurnakan kebersihan kulit.
Pelembaban: bertujuan mencegah kekeringan kulit.
* Terutama untuk kulit kering, tanda-tanda penuaan, kulit normal pada lingkungan berudara kering.
* Mengandung liposome, antioksidan, AHA, jojoba oil, sesuai dengan kebutuhan. Dapat dalam bentuk moisturizer (day cream), night cream, body lotion, krim untuk mata.
Saat melakukan pembersihan maupun melembabkan, jangan gunakan kapas, apalagi tisu, untuk mengelapnya. Pakailah handuk kecil berbahan lembut agar tidak membuat iritasi pada kulit.
Perlindungan: melindungi kulit dari pengaruh yang merugikan seperti sinar UV, hawa panas, angin, kotoran, dan polusi udara.
* Tabir surya non-PABA dioleskan sebelum melakukan kegiatan di luar rumah. Pada kulit kering digunakan setelah pelembab, sedangkan pada kulit berminyak umumnya dapat merangkap sebagai pelembab. Tabir surya fisik seperti topi bertepi lebar, payung, baju berlengan panjang.
Untuk menghindari risiko tumit kaki pecah-pecah gunakan selalu sandal lembut saat berada di dalam rumah. Jika perlu, lakukan perwatan khusus dengan memberikan scrub setelah mandi. Terlebih dulu keringkan kaki dengan handuk lembut agar tidak terlalu kering
Peremajaan: mengangkat sel-sel kulit mati dan kotoran di permukaan kulit yang tidak terangkat oleh sabun atau pembersih yang dapat menyebabkan kulit menebal dan tampak kusam, memudahkan timbulnya jerawat, dan menghambat regenerasi sel kulit.
* Dilakukan 1-2 kali seminggu dengan menggunakan scrub cream. Bisa juga dengan masker wajah (face mask) sekali seminggu.
Selain langkah-langkah tersebut akan lebih baik pula bila dilakukan tambahan perawatan dari dalam menggunakan beberapa jenis vitamin atau food supplement dan antioksidan yang dikenal sebagai pelengkap nutrisi untuk kulit.
Beberapa vitamin atau food supplement yang bermanfaat untuk kesehatan kulit antara lain vitamin A, C, E, sedangkan bahan antioksidan selain dari multivitamin juga dapat didapat dari produk olahan seperti susu.
Mandilah Air Dingin
Mandi juga memegang peran penting dalam perawatan kulit. Beberapa pakar perawatan kulit mengatakan bahwa mandi dengan air hangat atau dingin akan memberikan akibat berbeda, kadang-kadang malah bertentangan.
Bila air hangat akan membuat rileks, air dingin justru membangkitkan semangat. Artinya, di pagi hari, sebelum memulai kegiatan sepanjang hari, dianjurkan untuk mandi dengan air dingin. Mandi air hangat lebih tepat dilakukan pada sore atau malam hari menjelang istirahat.
Menurut Dr. Tina, untuk mereka yang sudah berumur sebaiknya mandi menggunakan air dingin. Karena penggunaan air hangat untuk mandi, justru akan merangsang kulit semakin kering. Selama ini berkembang mitos mandi air hangat baik bagi orang tua untuk menghindari atau mengurangi derita penyakit rematik. Padahal, untuk perawatan kulit, penggunaan air dingin justru lebih bermanfaat karena membantu menjaga kelembaban kulit.
Selain air dingin, pilihlah sabun yang tepat. Saat menyabun juga jangan cuma asal gosok. Berikan sedikit pijatan di tubuh. Sesekali perlu dilakukan pengelupasan untuk membuang kulit tua dan mati. Proses pembaruan kulit yang biasanya berlangsung setiap 28 hari dapat terhambat karena stres, perubahan hormon, perubahan suhu, pergantian musim, dan penuaan.
Jika regenerasi berjalan lambat, kekeringan pada kulit akan meningkat. Kulit pun jadi kusam, terutama di bagian siku, lutut, dan tumit.
Suplemen Antioksidan Jika Perlu
Berikut saran ahli gizi dari Rumah Sakit Pusat Pertamina, Dr. Titi Sekarindah, MS, memilih porsi makanan untuk menjaga kesehatan kulit di usia lanjut.
Jumlah Kalori
Jumlah kalori yang dikonsumsi hendaknya disesuaikan dengan aktivitas sehari-hari. Penurunan kebutuhan kalori terjadi karena semakin tua seseorang, akan terjadi penurunan masa otot. Keadaan ini menyebabkan metabolisme tubuh menurun sampai 30 persen.
Supaya tetap awet muda, jangan makan terlalu banyak. Makanlah secukupnya saja. Sering terjadi, tidak makan terlalu banyak pun berat badan tetap naik. Perbanyak makanan rendah kalori, namun nilai gizinya tinggi, seperti buah dan sayur-sayuran. Laki-laki membutuhkan sekitar 2.100 kalori per hari, sedangkan wanita 1.700 kalori.
Diet Kalori Seimbang
Disebut diet kalori seimbang apabila jumlah karbohidrat sekitar 50-60 persen, protein 10-20 persen, dan lemak 20-30 persen dari total kalori.
Pilihan Karbohidrat: harus berupa karbohidrat kompleks, seperti nasi, sereal, roti, jagung, kentang, havermouth, dan sebagainya. Karbohidrat murni (simpel) yang berupa gula, sirup, gula merah, permen, dodol, es krim, dan madu harus dibatasi.
Pilihan Protein: protein nabati dalam bentuk tempe sangat dianjurkan karena mengandung serat dan antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Jangan terlalu banyak mengonsumsi protein. Sebab, diet protein tinggi akan memberatkan kerja ginjal.
Kebutuhan Lemak: Kebutuhan lemak sebaiknya kurang 30 persen dari total kalori. Utamakan konsumsi lemak tidak jenuh tunggal, seperti minyak zaitun dan canola. Lemak jenuh seperti minyak kelapa dan margarin, penggunaannya perlu dibatasi. Lemak tidak jenuh ganda, seperti minyak jagung, hedaknya juga dibatasi, sebab mudah teroksidasi. Usahakan asup makanan yang tidak digoreng, dimasak dengan santan, dan yang mengandung lemak tinggi. Sebaiknya makanan dipanggang, dikukus, dipepes, atau ditim.
Makanlah Sayur dan Buah: Sayur dan buah merupakan makanan yang mempunyai nilai gizi tinggi karena kaya vitamin dan mineral. Sayuran berwarna hijau tua mengandung mineral kalsium, kalium, magnesium, dan zat besi. Sayur dan buah juga kaya serat, yang akan memperlancar buang air besar.
Agar kandungan manfaat sayur tidak berkurang atau hilang, masaklah sayur sebentar saja, sampai berwarna hijau cerah. Sayur bisa juga dimakan mentah untuk lalapan. Dapat pula menjadi makanan ringan seperti timun, wortel, tomat, paprika, dan sebagainya.
Buah-buahan umumnya berkalori rendah. Makan buah sebagai makanan ringan, jangan berlebihan. Buah yang berwarna kuning sampai kemerah-merahan mengandung vitamin C dan betakaroten tinggi dan mempunyai zat antioksidan untuk menjaga sel-sel tubuh agar tidak lekas tua.
Jangan Lupa Makan Ikan
Ikan laut kaya lemak omega-3 yang bisa menurunkan kadar trigliserida. Cobalah makan ikan secara teratur, paling tidak 2 kali seminggu, setiap kali makan seberat 100 gram. Bila cara ini dapat dilakukan, berarti kita telah mengurangi risiko terkena serangan jantung.
Makanlah Secara Teratur
Banyak orang menjadi gemuk karena pola makan yang salah. Misalnya, tidak sarapan pagi dan makan siang, dan langsung makan malam. Makan malam menjadi banyak, dan sering langsung tidur. Pola makan seperti itu membuat tubuh bertambah gemuk.
Cukup Minum Air
Komposisi tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air (sekitar 80 persen), sehingga perlu minum air yang banyak. Paling sedikit 8 gelas sehari. Terutama saat berolahraga atau saat udara panas, kita harus banyak minum. Banyak minum air membantu menjaga kelembaban kulit usia lanjut yang cenderung kering.
Batasi Garam dan Kolesterol
Asupan garam sebaiknya tidak berlebihan. Paling banyak 1 hari 1 sendok teh. Makanan tinggi kadar garam, seperti ikan dan telur asin, perlu dibatasi.
Suplemen Vitamin dan Antioksidan
Untuk hal ini diupayakan untuk mengkonsumsi Vitamin C dan banyak menggunakan minyak zaitun untuk mengolah makanan.
Di kutip dari www.lnicommunity.net