Sabtu, 07 Maret 2009

Bagaimana Agar Kulit Tetap Sehat di Usia Lanjut

Kulit kering, pecah-pecah, dan keriput menjadi persoalan utama kesehatan kulit di usia lanjut. Kombinasi perawatan luar dan dalam akan membantu menekan risiko. Caranya, cukup jaga asupan makanan, minum vitamin, dan olahraga.

Mudah dan murah jika memang ada kesadaran serta kemauan.

Meski tipis, kulit melindungi tubuh dari kepala sampai kaki. Kulit membantu mengatur suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat serta membantu proses distribusi gizi, oksigen ke saraf, kelenjar, rambut, dan kuku.

Selain itu, kulit melindungi tubuh dari pengaruh buruk seperti sinar ultraviolet dan polusi. Karena itu, tak ada alasan bagi siapa pun, baik pria maupun wanita dari usia remaja hingga lanjut, untuk tidak memberikan perhatian khusus terhadap kesehatan kulitnya.

Memang, seiring dengan berjalannya waktu, semakin meningkat usia seseorang, akan turun kemampuan alamiah kulitnya. Proses penuaan ini umumnya terjadi di awal usia 30-an, dengan munculnya kerut-merut halus di sudut mata dan bibir.

Genetik, ras, hormon, dan lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi penuaan kulit. Secara genetik orang berkulit kering cenderung lebih cepat keriput ketimbang yang berminyak atau normal.

Demikian pula orang berkulit hitam cenderung lebih terlindung dari gangguan terbakar sinar matahari atau ultraviolet yang bisa mempercepat penuaan kulit ketimbang orang berkulit putih.

Faktor lain yang ikut mempercepat rusaknya kulit adalah rendahnya kelembaban udara, ruang ber-AC, paparan angin, polusi udara, air, serta limbah beracun. Tak terkecuali adalah hal-hal yang berkaitan dengan pembentukan radikal bebas atau elektron sisa pembakaran yang tidak berpasangan. Karena tidak berpasangan, radikal bebas akan menjadi reaktif lalu menarik molekul lain sehingga cenderung merusak.

Tetap Perlu Dirawat
Faktor-faktor itulah yang sering menjadi pemicu penuaan dini bagi mereka yang masih berusia produktif. Sebaliknya, mereka yang sudah berusia lanjut cenderung tidak menganggap faktor-faktor tersebut sebagai persoalan. Padahal, menurut Dr. Tina Wardhani Wisesa, Sp.KK, meski proses penuaan alami tak dapat dicegah, tetap harus menjadi perhatian termasuk mereka yang berusia lanjut.

"Mereka biasanya akan menyampaikan berbagai alasan seperti malas atau merasa sudah tua sehingga tak perlu lagi merawat kesehatan kulitnya seperti saat masih muda," kata spesialis kulit dari Fakultas Kedokteran UI ini.

Dari berbagai konsultasi dengan pasien usia lanjut Dr. Tina mendapati bahwa masalah yang sering muncul pada pasien usia lanjut selain kulit kering, terasa lebih tebal atau kurang elastis, juga pecah-pecah di bagian kaki dan munculnya kutil kecil-kecil di bagian wajah.

Kondisi ini, lanjut Dr. Tina, sebenarnya dapat diatasi jika lebih dulu muncul kesadaran akan pentingnya merawat kulit bagi mereka yang sudah berusia lanjut. Kulit sehat sebenarnya tidak ditentukan dari ada atau tidak adanya keriput serta putih tidaknya kulit.

Yang lebih penting adalah bagaimana kulit tetap berfungsi normal, bersih, dan meski proses penuaan itu terjadi, sesuai dengan tingkatan usianya. Meski kulit tidak sekenyal dan seelastis saat masih muda misalnya, yang penting adalah terjaga kebersihannya sehingga akan membantu fungsi kulit tetap sehat.

"Salah jika kulit di usia lanjut tak membutuhkan perawatan seperti halnya orang muda. Sebab, bagian dari usaha menjaga fungsinya adalah dengan tetap merawatnya. Juga tidak benar kulit sehat ini selalu terlihat putih dan kenyal. Meski timbul keriput sekalipun, yang penting kulit tetap sehat dan bersih serta tidak terjadi kelainan yang mencolok seperti peradangan atau warna esktrem seperi flek hitam," tambah Dr. Tina.

Sandal Lembut
Selanjutnya, setelah menyadari pentingnya melakukan perawatan kulit, tentu saja harus diikuti bagaimana memperlakukan kulit usia lanjut dengan benar dan sewajarnya. Kontur kulit pada mereka yang sudah berusia lanjut biasanya cenderung kering dan berkurang elatisitasnya sehingga menuntut perlakuan yang lebih intensif.

Dr. Tina mencontohkan jika semasa muda orang lebih cenderung menghindari pelembab yang bebas minyak, sebaliknya di usia lanjut justru baik memilih produk pelembab yang mengandung minyak. Demikian juga kebiasaan memberikan sun block untuk melindungi kulit wajah dari pengaruh buruk sinar ultraviolet, membersihkan, dan memberi pelembab sebelum tidur, tetap perlu dilakukan.

"Nutrisi yang diberikan pada wajah melalui pelembab akan bekerja maksimal setidaknya jika didiamkan selama 2 jam. Jadi waktu yang tepat untuk memberi adalah saat istirahat. Jika cara ini dilakukan dengan rajin tentulah kulit menjadi bersih, berseri, dan lebih sehat dibanding mereka yang sama sekali tidak melakukan perawatan dengan rutin," kata Dr. Tina.

Untuk gangguan kulit lain, seperti munculnya kutil kecil-kecil di wajah, perawatan dari dokter ahli akan sangat membantu. Sementara itu, untuk masalah kulit pecah-pecah, terapi yang rutin dan berkelanjutan bisa dilakukan. Misalnya dengan membersihkan kulit menggunakan scrub, yaitu butiran khusus untuk kulit, sambil mengenakan sandal lembut saat di rumah agar pecah-pecah di kaki tak menjadi parah.

Perlu Kesabaran
Perawatan semacam itu juga berlaku bagi kaum pria. Dijelaskan Dr. Tina, perawatan kulit pada pria prinsipnya sama dengan wanita, yakni rutin dan berkelanjutan. Bedanya hanya perlakuan tertentu seperti kebiasaan bercukur yang ternyata tak hanya bermanfaat untuk menghilangkan bulu-bulu, namun juga efektif untuk mengangkat sel kulit mati sehingga wajah tampak lebih bersih dan segar.

Langkah selanjutnya adalah menjaga asupan makanan sehat seimbang berupa sayuran hijau, buah-buahan, vitamin, mineral, serta konsumsi antioksidan yang memberikan perawatan dari dalam. Konsumsi multivitamin maupun antioksidan tentunya harus disesuaikan kebutuhan dan sebaiknya menjadi pendamping pola makan sehat seimbang.

Menjaga keseimbangan emosi dengan terus berkarya atau melakukan hobi tertentu juga akan membantu menjaga kesehatan kulit. Apalagi jika ditambah dengan olahraga sesuai takaran, tentulah tidak sulit menghindari beragam masalah kulit di usia senja.

Namun, menjaga kulit agar tetap bersih, segar, dan sehat menuntut kesabaran dan kesadaran yang tinggi. Sudahkah Anda peduli? @ Lalang Ken Handita

Jangan Lupa Bersihkan dan Lembabkan
Secara kodrati, kulit manusia terus-menerus mengalami proses pengisian atau penambahan.

Di saat remaja, tahap pergantian itu berlangsung tiap 15 hingga 18 hari. Namun, ketika Anda mendekati usia 30 tahun, proses tersebut bisa menurun kecepatannya sampai sekitar 28 hari.

Pada mereka yang berusia mapan, proses terbentuknya sel-sel kulit baru dan pengelupasan kulit mati akan melamban, menyebabkan sel-sel kulit mati yang berupa sisik dan terasa kering pada wajah dan tubuh terlalu lama melekat. Dengan begitu, semakin banyak usia seseorang, kulitnya cenderung akan semakin kering.

Namun, rajin membersihkan wajah berarti membuang sel-sel kulit, sehingga merangsang pembentukan sel-sel kulit baru dan lebih cepat mencapai permukaan kulit. Langkah ini juga bermanfaat untuk memasukkan nutrisi yang dibutuhkan oleh kulit melalui pelembab. Karena itu, selain membersihkan, jangan lupa untuk juga memberikan pelembab.

"Kulit wajah harus rajin dibersihkan dan diberi pelembab agar kandungan air yang terdapat dalam kulit tidak cepat menguap," kata Dr Tini Wardhani Wisesa, Sp.KK, spesialis kulit dari klinik Sakti Medika di Tebet, Jakarta.

Empat langkah

Ada empat langkah pokok yang bisa dijadikan pegangan agar perawatan kulit
efektif.

Pembersihan: bertujuan mengangkat kotoran, minyak, dan sisa make-up pada
kulit.

* Sabun wajah nonalkalis, pH-balanced: pagi dan sore saat mandi atau mencuci muka.
* Cleansing milk/krim, pH-balanced: menghapus make-up sepulang bepergian dan saat akan istirahat malam.

Penyegar: menyempurnakan kebersihan kulit.

Pelembaban: bertujuan mencegah kekeringan kulit.

* Terutama untuk kulit kering, tanda-tanda penuaan, kulit normal pada lingkungan berudara kering.
* Mengandung liposome, antioksidan, AHA, jojoba oil, sesuai dengan kebutuhan. Dapat dalam bentuk moisturizer (day cream), night cream, body lotion, krim untuk mata.

Saat melakukan pembersihan maupun melembabkan, jangan gunakan kapas, apalagi tisu, untuk mengelapnya. Pakailah handuk kecil berbahan lembut agar tidak membuat iritasi pada kulit.

Perlindungan: melindungi kulit dari pengaruh yang merugikan seperti sinar UV, hawa panas, angin, kotoran, dan polusi udara.

* Tabir surya non-PABA dioleskan sebelum melakukan kegiatan di luar rumah. Pada kulit kering digunakan setelah pelembab, sedangkan pada kulit berminyak umumnya dapat merangkap sebagai pelembab. Tabir surya fisik seperti topi bertepi lebar, payung, baju berlengan panjang.

Untuk menghindari risiko tumit kaki pecah-pecah gunakan selalu sandal lembut saat berada di dalam rumah. Jika perlu, lakukan perwatan khusus dengan memberikan scrub setelah mandi. Terlebih dulu keringkan kaki dengan handuk lembut agar tidak terlalu kering

Peremajaan: mengangkat sel-sel kulit mati dan kotoran di permukaan kulit yang tidak terangkat oleh sabun atau pembersih yang dapat menyebabkan kulit menebal dan tampak kusam, memudahkan timbulnya jerawat, dan menghambat regenerasi sel kulit.

* Dilakukan 1-2 kali seminggu dengan menggunakan scrub cream. Bisa juga dengan masker wajah (face mask) sekali seminggu.

Selain langkah-langkah tersebut akan lebih baik pula bila dilakukan tambahan perawatan dari dalam menggunakan beberapa jenis vitamin atau food supplement dan antioksidan yang dikenal sebagai pelengkap nutrisi untuk kulit.

Beberapa vitamin atau food supplement yang bermanfaat untuk kesehatan kulit antara lain vitamin A, C, E, sedangkan bahan antioksidan selain dari multivitamin juga dapat didapat dari produk olahan seperti susu.

Mandilah Air Dingin
Mandi juga memegang peran penting dalam perawatan kulit. Beberapa pakar perawatan kulit mengatakan bahwa mandi dengan air hangat atau dingin akan memberikan akibat berbeda, kadang-kadang malah bertentangan.

Bila air hangat akan membuat rileks, air dingin justru membangkitkan semangat. Artinya, di pagi hari, sebelum memulai kegiatan sepanjang hari, dianjurkan untuk mandi dengan air dingin. Mandi air hangat lebih tepat dilakukan pada sore atau malam hari menjelang istirahat.

Menurut Dr. Tina, untuk mereka yang sudah berumur sebaiknya mandi menggunakan air dingin. Karena penggunaan air hangat untuk mandi, justru akan merangsang kulit semakin kering. Selama ini berkembang mitos mandi air hangat baik bagi orang tua untuk menghindari atau mengurangi derita penyakit rematik. Padahal, untuk perawatan kulit, penggunaan air dingin justru lebih bermanfaat karena membantu menjaga kelembaban kulit.

Selain air dingin, pilihlah sabun yang tepat. Saat menyabun juga jangan cuma asal gosok. Berikan sedikit pijatan di tubuh. Sesekali perlu dilakukan pengelupasan untuk membuang kulit tua dan mati. Proses pembaruan kulit yang biasanya berlangsung setiap 28 hari dapat terhambat karena stres, perubahan hormon, perubahan suhu, pergantian musim, dan penuaan.

Jika regenerasi berjalan lambat, kekeringan pada kulit akan meningkat. Kulit pun jadi kusam, terutama di bagian siku, lutut, dan tumit.

Suplemen Antioksidan Jika Perlu
Berikut saran ahli gizi dari Rumah Sakit Pusat Pertamina, Dr. Titi Sekarindah, MS, memilih porsi makanan untuk menjaga kesehatan kulit di usia lanjut.

Jumlah Kalori
Jumlah kalori yang dikonsumsi hendaknya disesuaikan dengan aktivitas sehari-hari. Penurunan kebutuhan kalori terjadi karena semakin tua seseorang, akan terjadi penurunan masa otot. Keadaan ini menyebabkan metabolisme tubuh menurun sampai 30 persen.

Supaya tetap awet muda, jangan makan terlalu banyak. Makanlah secukupnya saja. Sering terjadi, tidak makan terlalu banyak pun berat badan tetap naik. Perbanyak makanan rendah kalori, namun nilai gizinya tinggi, seperti buah dan sayur-sayuran. Laki-laki membutuhkan sekitar 2.100 kalori per hari, sedangkan wanita 1.700 kalori.

Diet Kalori Seimbang
Disebut diet kalori seimbang apabila jumlah karbohidrat sekitar 50-60 persen, protein 10-20 persen, dan lemak 20-30 persen dari total kalori.

Pilihan Karbohidrat: harus berupa karbohidrat kompleks, seperti nasi, sereal, roti, jagung, kentang, havermouth, dan sebagainya. Karbohidrat murni (simpel) yang berupa gula, sirup, gula merah, permen, dodol, es krim, dan madu harus dibatasi.

Pilihan Protein: protein nabati dalam bentuk tempe sangat dianjurkan karena mengandung serat dan antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Jangan terlalu banyak mengonsumsi protein. Sebab, diet protein tinggi akan memberatkan kerja ginjal.

Kebutuhan Lemak: Kebutuhan lemak sebaiknya kurang 30 persen dari total kalori. Utamakan konsumsi lemak tidak jenuh tunggal, seperti minyak zaitun dan canola. Lemak jenuh seperti minyak kelapa dan margarin, penggunaannya perlu dibatasi. Lemak tidak jenuh ganda, seperti minyak jagung, hedaknya juga dibatasi, sebab mudah teroksidasi. Usahakan asup makanan yang tidak digoreng, dimasak dengan santan, dan yang mengandung lemak tinggi. Sebaiknya makanan dipanggang, dikukus, dipepes, atau ditim.

Makanlah Sayur dan Buah: Sayur dan buah merupakan makanan yang mempunyai nilai gizi tinggi karena kaya vitamin dan mineral. Sayuran berwarna hijau tua mengandung mineral kalsium, kalium, magnesium, dan zat besi. Sayur dan buah juga kaya serat, yang akan memperlancar buang air besar.

Agar kandungan manfaat sayur tidak berkurang atau hilang, masaklah sayur sebentar saja, sampai berwarna hijau cerah. Sayur bisa juga dimakan mentah untuk lalapan. Dapat pula menjadi makanan ringan seperti timun, wortel, tomat, paprika, dan sebagainya.

Buah-buahan umumnya berkalori rendah. Makan buah sebagai makanan ringan, jangan berlebihan. Buah yang berwarna kuning sampai kemerah-merahan mengandung vitamin C dan betakaroten tinggi dan mempunyai zat antioksidan untuk menjaga sel-sel tubuh agar tidak lekas tua.

Jangan Lupa Makan Ikan
Ikan laut kaya lemak omega-3 yang bisa menurunkan kadar trigliserida. Cobalah makan ikan secara teratur, paling tidak 2 kali seminggu, setiap kali makan seberat 100 gram. Bila cara ini dapat dilakukan, berarti kita telah mengurangi risiko terkena serangan jantung.

Makanlah Secara Teratur
Banyak orang menjadi gemuk karena pola makan yang salah. Misalnya, tidak sarapan pagi dan makan siang, dan langsung makan malam. Makan malam menjadi banyak, dan sering langsung tidur. Pola makan seperti itu membuat tubuh bertambah gemuk.

Cukup Minum Air
Komposisi tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air (sekitar 80 persen), sehingga perlu minum air yang banyak. Paling sedikit 8 gelas sehari. Terutama saat berolahraga atau saat udara panas, kita harus banyak minum. Banyak minum air membantu menjaga kelembaban kulit usia lanjut yang cenderung kering.

Batasi Garam dan Kolesterol
Asupan garam sebaiknya tidak berlebihan. Paling banyak 1 hari 1 sendok teh. Makanan tinggi kadar garam, seperti ikan dan telur asin, perlu dibatasi.

Suplemen Vitamin dan Antioksidan
Untuk hal ini diupayakan untuk mengkonsumsi Vitamin C dan banyak menggunakan minyak zaitun untuk mengolah makanan.

Di kutip dari www.lnicommunity.net


Jumat, 06 Maret 2009

Apa manfaat Isoflafon bagi kesehatan / What are the benefits for the health Isoflafon

Isoflavon, Senyawa Multi-Manfaat Dalam Kedelai

Hasil-hasil penelitian di berbagai bidang kesehatan telah membuktikan bahwa konsumsi produk-produk kedelai berperan penting dalam menurunkan resiko terkena berbagai penyakit degeneratif. Ternyata, hal tersebut salah satunya disebabkan adanya zat isoflavon dalam kedelai. Isoflavon merupakan faktor kunci dalam kedelai sehingga memiliki potensi memerangi penyakit tertentu.

Isoflavon kedelai dapat menurunkan resiko penyakit jantung dengan membantu menurunkan kadar kolesterol darah. Protein kedelai telah terbukti mempunyai efek menurunkan kolesterol, yang dipercaya karena adanya isaoflavon di dalam protein tersebut. Studi epidemologi juga telah membuktikan bahwa masyarakat yang secara teratur mengkonsumsi makanan dari kedelai, memiliki kasus kanker payudara, kolon dan prostat yang lebih rendah. Isoflavon kedelai juga terbukti, melalui penelitian invitro dapat menghambat enzim tirosin kinase, oleh karena itu dapat menghambat perkembangan sel-sel kanker dan angiogenesis. Hal ini berarti suatu tumor tidak dapat membuat pembuluh darah baru, sehingga tidak dapat tumbuh.

Peranan isoflavon dalam membantu menurunkan osteoporosis juga telah diteliti. Konsumsi protein kedelai dengan isoflavon telah terbukti dapat mencegah kerapuhan tulang pada tikus yang digunakan sebagai model untuk penelitian osteoporosis. Studi yang lain menunjukkan hasil yang sama pada saat menggunakan genistein saja. Ipriflavone, obat yang dimetabolisme menjadi daidzein telah terbukti dapat menghambat kehilangan kalsium melalui urine pada wanita post monopouse.

Produk kedelai yang mengandung isoflavon dapat membantu pengobatan simptom monopouse. Pada wanita yang memproduksi sedikit estrogen, isoflavon (phitoestrogen) dapat menghasilkan cukup aktivitas estrogen untuk mengatasi simptom akibat monopouse, misalnya hot flashes. Suatu penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengkonsumsi 48 gram tepung kedelai per hari mengalami gejala hot flashes 40 % lebih rendah. Dari segi epidemologi, wanita Jepang yang konsumsi isoflavonnya tinggi jarang dijumpai simptom post monopousal.

Makanan yang terbuat dari kedelai mempunyai jumlah isoflavon yang bervariasi, tergantung bagaimana mereka diproses. Makanan dari kedelai seperti tahu, susu kedelai, tepung kedelai dan kedelai utuh mempunyai kandungan isoflavon berkisar antara 130 – 380 mg/100 gram. Kecap dan minyak kedelai tidak mengandung isoflavon. Produk kedelai yang digunakan sebagai bahan tambahan pangan, seperti isalat dan konsentrat protein kedelai mempunyai kandungan isoflavon yang bervariasi, tergantung bagaimana proses pengolahannya. Misalnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan alkohol dalam proses ekstraksi menghasilkan kadar isoflavon yang rendah.

Kedelai telah menjadi makanan sehari-hari penduduk Asia. Pada sebagian besar negara Asia, konsumsi isoflavon diperkirakan antara 25 – 45 mg/hari. Jepang merupakan negara yang mengkonsumsi isoflavon terbesar, diperkirakan konsumsi harian orang Jepang adalah 200 mg/hari. Di negara-negara Barat konsumsinya kurang dari 5 mg isoflavon per hari.

Isoflavon dan Kolesterol
Bukti-bukti hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi diet dengan protein kedelai akan menurunkan kolesterol darah dan mengurangi penyakit kronis pada populasi di Barat. Hal lain yang menonjol adalah penurunan kadar kolesterol oleh suplementasi protein kedelai tersebut sama dengan yang disebabkan oleh obat-obat penurun kolesterol yang diproduksi secara sintetik, serta jumlah protein kedelai yang diperlukan cukup rendah. Terapi diet (terapi melalui pengaturan makanan) menjadi lebih efektif jika menggunakan protein kedelai dibandingkan jika hanya menggunakan makanan rendah lemak saja dalam mencegah penyakit jantung koroner.
Karena mengandung isoflavon yang terdiri atas genistein, daidzein dan glicitein, protein kedelai dapat menurunkan resiko penyakit kardiovaskulas dengan cara mengikatkan profile lemak darah. Khususnya, protein kedelai menyebabkanpenurunan yang nyata dalam kolesterol total. Kolesterol LDH dan trisliserida dan meningkatkan kolesterol HDL. Karena estrogen telah terbukti menurunkan kolesterol LDL, peranan isoplavon dapat diduga mirip estrogen (estrogen like), menghasilkan efek yang sama.

Faktor-faktor lain yang bekerja secara bersamaan juga diasinya mempunyai efek menurunkan kolesterol. Dibandingkan dengan protein hewani, protein kedelai menurunkan penyerapan kolesterol dan asam empedu pada usus halus demi menginduksi peningkatan ekskresi fekal asam empedu dan steroid. Hal ini mengakibatkan hati lebih banyak merubah kolesterol dalam tubuh menjadi empedu, yang akibatnya dapat menurunkan kolesterol dan meningkatkan aktivitas reseptor kolesterol LDL, yang mengakibatkan peningkatan dalam laju penurunan kadar kolesterol.

Di samping hal-hal tesebut diatas terdapat beberapa sebab lain yang menerangkan peranan protein kedelai dalam menurunkan kolesterol. Misalnya, protein kedelai kaya akan asam amino glisin dan orginin yang mempunyai kecenderungan dapat menurunkan asam insulin darah yang diikuti dengan penurunan sintesa kolesterol. Dilain pihak protein hewani, mempunyai kendungan lisin yang tinggi, yang cenderung untuk meningkatkan insulin darah, dan mendorong sintesis kolesterol. Rasio yang tinggi antara arginin terhadap lisin dalm protein kedelai akan membuat kadar kolesterol darah hanya sedikit terpengaruh oleh protein kedelai. Arginin akan menahan efek peningkatan kolesterol oleh lisin.

Jenis protein terbesar dalam kedelai adalah duajenis glabulin yang diberi nama 115 dan 75. Kedua jenis glabulin tersebut, terutama 75, telah terbukti dapat menstimulir tingginya afinitas reseptor kolesterol LDL dalam hati manusia, yang akan menyebabkan penurunan kolesterol darah.

Isoflavon dan Osteoporosis
Beberapa studi telah dilakukan untuk menghubungkan konsumsi kalsium dengan pengendalian osteoporosis. Penambahan kalsium dan estrogen yang dilakukan terhadap 72 orang wanita pasca menopause menunjukkan adanya pengurangan penurunan massa tulang. Sedangkan studi pemberian kalsium yang diberikan dalam bentuk ditambahkan kedalam bahan makanan menunjukkan bahwa kalsium mempunyai efek dalam melindungi mineral tulang pada wanita yang belum atau telah menopause. Konsumsi kalsium yang optimal bervariasi selama kehidupan manusia, dengan kebutuhan ekstra kalsium yang meningkat selama periode pertumbuhan dan kehamilan.

Diet dari tumbuh-tumbuhan, terutama yang sumber utamanya kedelai, dapat membantu mencegah osteoporosis. Suatu studi yang menggunakan tiga kelompok individu, menunjukkan bahwa kelompok yang mengkonsumsi protein hewani memperlihatkan kehilangan kalsium dalam urine 50% lebih banyak dibanding kelompok individu yang hanya mengkonsumsi protein kedelai dan protein dari susu, juga dapat diamati bahwa deasitas tulang leher lebih tinggi (0.680 g/cm2) pada wanita yang mengkonsumsi kedelai yang tinggi sepanjang hidupnya dibandingkan dengan 0.628 g/cm2 pada wanita yang mengkonsumsi sangat sedikit kedelai semasa hidupnya.
Beberapa hal yang menyebabkan adanya hubungan yang menguntungkan antara protein kedelai dan kalsium adalah :
- Kedelai rendah kandungan asam amino bersulfur. Asam amino bersulfur dapat menghambat resorpsi kalsium oleh ginjal, yang menyebabkan lebih banyak kehilangan kalsium dalam urine.
- Protein hewani diketahui mempunyai kandungan phosfor dan phosfat yang tinggi, dan tingginya kandungan phosfor dan phosfat tersebut menyebabkan kehilangan kalsium dari tubuh. Oleh karena itu, penggantian protein hewani dengan protein kedelai dapat mengurangi kehilangan tersebut.

Isoflavon, Menopouse dan Kanker Payudara
Wanita akan melalui masa puber, tahun-tahun reproduksi dan akhirnya menopause. Menopause merupakan proses penuaan yang alami akibat turunnya kandungan estrogen, dan terjadi pada tingkat ketika wanita berhenti evolusi dan menstruasi. Banyak wanita melalui masa transisi ini tanpa mengalami ketidaknyamanan, akan tetapi ada juga sejumlah wanita mengalami gejala-gejala yang tidak mengenakkan dan memerlukan dukungan. Menopause juga meningkatkan resiko penyakit jantung dan osteoporosis. Masa-masa pre-menopause dapat terjadi antara umur 45 ke 55 tahun, meskipun dapat terjadi juga diusia 40 tahun.

Menopause terjadi akibat turunnya level estrogen. Terdapat dua jenis hormon pada wanita yaitu Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Leteinizing Hormone (LH) yang diperlukan dan penting untuk perkembangan reproduksi yang normal, dan bersama-sama membantu produksiestrogen pada wanita. LH menstimulir produksi endrogen (suatu prekursor estrogen), sedangkan FSH menstimulasi perkembangan follikuler dan aktivitas enzim aromatase. Aromatase adalah enzim yang dapat merubah endrogen menjadi estrogen. Selama menopause berkurangnya suplai follikel menyebabkan hormon LH dan FSH yang tidak digunakan meningkat, yang membuat kadar estrogen menurun dan menghentikan proses mentruasi.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa wanita Asia tidak menderita terlalu berlebihan akibat simptom menopause dan lebih sedikit menderita penyakit degeneratif kronis yang disebabkan menopause. Kebiasaan makan orang Asia menyebabkan adanya perbedaan ini, khususnya konsumsi kedelai dan produk-produk kedelai.

Isoflavon yang terdapat dalam kedelai, terbukti dapat meniru peranan dari hormon wanita yaitu estrogen. Estrogen berikatan dengan reseptor estrogen sebagai bagian dari aktivitas hormonal, menyebabkan serangkaian reaksi yang menguntungkan tubuh. Pada saat kadar hormon estrogen menurun, akan terdapat banyak kelebihan reseptor estrogen yang tidak terikat, walaupun afinitasnya tidak sebesar estrogen, isoflavon yang merupakan phitoestrogen dapat juga berikatan dengan reseptor tersebut. Jika tubuh mengkonsumsi isoflavon, misalnya dengan mengkonsumsi produk-produk kedelai, maka akan tejadi pengaruh pengikatan isoflavon dengan reseptor estrogen yang menghasilkan efek menguntungkan, sehingga mengurangi simptom menopause.

Kemampuan lain dari isoflavon adalah dapat menutupi atau memblokir efek potensial yang merugikan akibat produksi estrogen yang berlebihan dalam tubuh. Isoflavon dapat berfungsi sebagai estrogen selektif dalam pengobatan, menghasilkan efek menguntungkan (sebagai anti kanker dan menghambat atherosklerosis) tetapi tidak menimbulkan resiko (meningkatkan resiko kanker payudara dan endometrial) yang biasa dihubungkan dengan terapi pengganti hormon yang biasa dilakukan. Berdasarkan hal-hal diatas, isoflavon diduga mempunyai fungsi ganda terhadap menopause :
- Anti estrogenic effect pada saat hormon estrogen berlebihan, yang dapat menurunkan resiko kanker payudara pada pre-menopausal woman.
- Efek estrogenik pada saat estrogen alami berkurang jumlahnya, yang menguntungkan dalam mencegah penyakit kardiovaskuler, osteoporosis dan sistem vesomotor pada wanita pre- dan post-menopausal.

Isoflavon Zat Antikanker
Kanker dicirikan dengan pertumbuhan sel secara abnormal yang menyebar dan menghancurkan organ-organ lain dan jaringan tubuh. Kanker dikelompokkan sesuai dengan jaringan yang terken, misalnya kanker payudara, kanker rahim, kanker prostat, kanker lambung dan kanker kolon. Penyebab sebenarnya dari kanker belum diketahui dengan pasti. Tabel 3 menunjukkan beberapa faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kanker. Faktor-faktor tersebut disebut faktor resiko. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah diet (makanan sehari-hari), merokok, konsumsi alkohol, tingkah laku reproduksi, infeksi dan faktor-faktor geografis termasuk sinar matahari dan lamanya terekspose bahan-bahan karsinogenik (produk-produk pembakaran fosil, limbah radioaktif, debu, asap, residu pestisida dan bahan tambahan pangan), pengaruh bahan-bahan mutagen dan karsinogen tersebut dapat menyebabkan kerusakan DNA dilanjutkan dengan proses mutagenesis dan karsinogenesis.

Terdapat beberapa komponen dalam kedelai yang dipercaya mempunyai sifat anti kanker. Senyawa tersebut antara lain : inhibitor protease, phitat, saponin, phitosterol, asam lemak omega-3 dan isoflavon. Diantara anti kanker tersebut, perhatian terbesar ditunjukan terhadap isoflavon. Isoflavon saat ini banyak diteliti karena potensinya dalam mencegah dan mengatasi terhadap banyak gangguan kesehatan lainnya. Mekanisme yang banyak diketahui sebagai anti kanker dari isoflavon adalah aktivitas anti estrogen, menghambat aktivitas enzim penyebab kanker, aktivitas anti oksidan dan meningkatkan fungsi kekebalan sel.

Percobaan pada hewan menunjukkan bahwa hewan yang diberi makanan dari kedelai mengalami lebih sedikit dari kanker payudara dibandingkan dengan yang telah diberi makanan yang mengandung isoflavon. Studi-studi epidemilogi dan laboratorium telah menunjukkan bahwa konsumsi kedelai dapat mengurangi resiko perkembangan beberapa jenis kanker, antara lain kanker payudara, prostat dan kanker kolon.

Isoflavon dan Kanker Prostat
Kelenjar prostat memproduksi cairan seminal dan sekresi yang lain yang membuat saluran uretra terjaga kelembabannya. Pada waktu lahir, kelenjar tersebut kecil dan tumbuh bersamaan dengan semakin tingginya produksi endrogen meningkat pada masa puber. Pada saat dewasa, kelenjar prostat masih stabil sampai umur 50 tahun dimana mulai terjadi pembesaran. Pada beberapa laki-laki pembesaran tersebut (disebut prostatic hiperplasia) dapat menyebabkan kerusakan saluran urine. Hal ini akan menekan uretra, memperkecil aliran urine dan menyebabkan kesulitan buang air kecil (urination). Telah diperoleh fakta bahwa penyakit kelenjar prostat ini merupakan masalah yang menyebar dengan luas di Barat, juga kanker prostat merupakan penyakit yang sudah umum.

Pengobatan yang dilakukan adalah pengurangan hormon laki-laki yaitu endrogen dan menghambat efek hormon potensial dari hormon wanita yaitu estrogen, yang juga terdapat pada laki-laki. Diduga bahwa kedelai yang kaya akan isoflavon mampu untuk menggunakan sifatnya sebagai estrogen lemah untuk memblokir reseptor estrogen dalam prostat terhadap estrogen. Jika estrogen yang kuat ini sampai menstimulasi reseptor dalam prostat, dapat menyebabkan pembesaran prostat.

Studi demografik menunjukkan adanya insiden yang lebih sedikit timbulnya penyakit porostat ini pada alaki-laki Jepang atau Asia yang banyak mengkonsumsi makanan dari kedelai, isoflavon kedelai yaitu genistein dan daidzein, juga tampaknya secara langsung mempengaruhi metabolisme testosteron.

Demikian sekedar informasi mengenai manfaat isoflavon..

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites